Kraksaan,medianupakuniran.com – Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW serta menyongsong Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) , Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan menggelar Istighosah dan Doa bersama di Aula Kantor PCNU Kota Kraksaan Jl. KH. Abdurrahman Wahid No.100, Sidomukti, Kraksaan, Probolinggo, Rabu (15/1/2025) malam.
Acara yang mengangkat tema ‘Bekerja Bersama Umat Untuk Indonesia Maslahat’ ini dihadiri oleh seluruh jajaran PCNU Kota Kraksaan, Pengurus lembaga NU, pengurus Banom, Fatayat NU, Muslimat NU serta Pengurus MWCNU se PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo dengan memakai seragam khas organisasi.
Rangkaian acara dimulai dengan sholat Isya berjamaah yang diimami oleh Ust. Sholihin, dilanjut pembacaan istighotsah, pembacaan maulid nabi oleh jamaah Hadrah Sahabat Jabir Klaseman Gending, pembukaan, lantunan Ayat-ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon, kemudian sambutan dari Ketua PCNU Kota Kraksaan Drs. H. Ahmad Muzammil dan Taujihad oleh KH. Abd. Wasik Hanan selaku Rois Syuriah PCNU Kota Kraksaan.
“Alhamdulillah, pada malam ini kita semua bisa hadir bersama dalam rangka untuk memperingati Isra Mi’raj dan berdoa bersama demi suksesnya Harlah ke 102 NU. Perlu diketahui, untuk pelaksanaan Harlah NU sendiri didasarkan pada hitungan kalender Hijriyah yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 15 bulan Rajab, semoga para masyayikh/muasis NU tersenyum melihat kehadiran kita semua yang selalu kompak dalam kebersamaan menjaga persatuan umat,” ungkap H. Muzammil dalam sambutannya.
Lebih lanjut Ia juga menghimbau, agar MWCNU yang berada di jalur Pantura siap membuat banner ucapan selamat atas pelaksanaan Raker PWNU Jawa Timur dan Harlah ke 102 NU yang akan di gelar di PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam waktu dekat ini.
“Tolong MWCNU yang dekat dengan jalur Pantura agar bersedia membuat banner dan memasangnya di sepanjang jalan jalur Pantura sebelum pelaksanaan Harlah ke 102 NU,” himbaunya penuh harap.
Sementara, Rois syuriah PCNU Kraksaan juga menjelaskan, bahwa para muasis NU memilih lahirnya organisasi NU di bulan Rajab mempunyai makna tersendiri bagi warga nahdliyin dalam menjalani kehidupan berorganisasi, berbangsa dan bernegara kesatuan Republik Indonesia.
“102 tahun yang lalu, berdasarkan kalender Hijriyah, NU lahir di bulan Rajab. Mengapa demikian? para muasis memilih bulan Rajab sebagai lahirnya NU menyimpan makna tersendiri, yakni sebagai sisi penguatan ideologi Aswaja dan juga sebagai momentum untuk membangun kembali akidah, sebab di bulan Rajab inilah terjadinya peristiwa Isra Mi’raj dimana baginda rasul menerima perintah sholat yang lima waktu untuk pertama kalinya,” jelas KH. Abd. Wasik Hannan saat memberikan taujihad.
“Semoga Harlah NU yang bertepatan dengan bulan terjadinya Isra Mi’raj ini, menjadi momentum kembali untuk membangun akidah kita sebagai warga nahdliyin yang beriman kepada Allah SWT. Amin,” pungkasnya.
Selesai taujihad, acara ditutup dengan doa dan diakhiri dengan sesi makan bersama.
Reporter: Dyt