Media NU Pakuniran Berita Hadiri Halal Bihalal MWCNU Gading, Ketua PCNU Kota Kraksaan Jelaskan Hal Penting Ini

Hadiri Halal Bihalal MWCNU Gading, Ketua PCNU Kota Kraksaan Jelaskan Hal Penting Ini

Gading,𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖𝙣𝙪𝙥𝙖𝙠𝙪𝙣𝙞𝙧𝙖𝙣.𝙘𝙤𝙢 – Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan Drs. H. Ahmad Muzammil hadiri acara Halal Bihalal bertajuk “Aktualisasi Semangat Organisasi Menuju NU Masa kini” yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gading di Masjid Jamik Bin Idris Desa Mojolegi, Gading, Probolinggo, Ahad (2/6/2024) pagi.

Sebelum acara dimulai, ribuan warga nahdliyin MWCNU Kecamatan Gading yang hadir larut dalam suasana cinta pada Nabi Muhammad SAW dan kebanggaan menjadi warga NU dibawah lantunan sholawat dan yalal wathon yang di iringi oleh group Hadrah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Anshor Gading.

“Mewakili seluruh panitia dan jajaran pengurus MWCNU Gading, kami mengucapkan terimakasih atas kekompakannya sehingga acara pada pagi hari ini terlaksana dengan baik. Semoga berkat Halal Bihalal, kita dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah wathoniyah dan istiqomah berkhidmat di NU,” tutur Ahmad Fauzi selaku Ketua Panitia saat memberikan sambutan.

Ditempat yang sama, Ketua PCNU Kota Kraksaan H. Ahmad Muzammil diminta oleh panitia untuk memberikan pencerahan tentang sejarah halal bihalal dan tema tentang Aktualisasi organisasi organisasi menuju NU masa kini.

“Halal bihalal ini tidak lepas dari jasa tokoh Nahdlatul Ulama, ketika itu pada tahun 1948 Presiden Soekarno bingung menghadapi Negara Republik Indonesia mengalami disintegrasi. Kemudian dipanggil lah Kiai Wahab Chasbullah untuk dimintai pendapat, pada saat itulah Kiai Wahab mengajukan Ide untuk mengumpulkan para tokoh yang dikemas dalam acara Halal Bihalal. Alhamdulillah, masalah negara terselesaikan dan halal bihalal sampai saat ini menjadi tradisi di Indonesia,” jelas H. Muzammil.

Ia juga menambahkan, dalam tubuh organisasi NU dibutuhkan orang-orang yang loyal dan mau aktif berkhidmat untuk kejayaan NU. Menurutnya, di zaman era digital sudah banyak orang yang pintar dan berpendidikan tinggi, tapi himmah mereka untuk berkhidmat dan berjuang bersama di NU mulai berkurang.

“NU itu butuh orang-orang yang loyal dan semangat untuk berkhidmat. Tugas kita sebagai orang NU adalah Himayatuddin (menjaga agama) dan menjaga Umat, salah satunya melalui jalur pendidikan dengan menanamkan ajaran Ahlussunnah Waljamaah pada penerus kita. Insyaallah, jika hal itu dilaksanakan maka faham lain diluar Ahlussunnah wal Jama’ah tidak akan mudah masuk dikalangan warga nahdliyin,” tambahnya.

Acara dilanjut dengan mauidzah hasanah oleh KH. Abdullah Mahmud Pengasuh PP. Lubbul Labib Maron dan ditutup dengan ramah tamah.

Reporter: Hidayat
Editor : Redaksi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post