Pakuniran,medianupakuniran.com – Di sudut desa Pakuniran ditikungan jalan yang sunyi, berdiri bangunan rapuh yang tubuhnya memprihatinkan disapu angin, terguyur hujan, sunyi, berdebu, dan menanti diselesaikan. Itulah Rehab Kantor MWCNU Pakuniran, rumah umat yang belum rampung, rumah perjuangan yang masih menggantung.
Ia bukan sekadar rehab bangunan setengah jadi. Ia adalah simbol dari harapan, tempat berkumpulnya para pejuang agama, pusat gerakan sosial, pendidikan, dan dakwah. Tapi hingga hari ini, ia tetap menunggu: menunggu uluran tangan, menunggu perhatian dari mereka yang mengaku bagian dari perjuangan ini.
Rehab itu kini berbicara dalam diam. Ia memanggil umat, memanggil kita semua. Bukan untuk disesali, tapi untuk diselesaikan. Karena jika rumah perjuangan dibiarkan merana dan lapuk, bagaimana mungkin semangatnya tetap utuh?
Saatnya kita buktikan bahwa kebersamaan masih hidup, Saatnya kita jawab panggilan itu dengan aksi, bukan hanya empati dan alasan sejati yang tersembunyi dalam pembelaan diri. AYO SEMANGAT, KOBARKAN JANJI PERJUANGAN KITA UNTUK MENYELESAIKAN REHAB KANTOR MWCNU TERCINTA.
Alfakir: Tim Media NU Pakuniran